Habib Bugak Al Asyi, Saudagar Legendaris dengan Wakaf Abadi untuk Jamaah Haji Aceh
Bagi jamaah haji asal Aceh, nama Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Habsyi atau yang lebih dikenal dengan Habib Bugak Al Asyi sudah seperti legenda hidup.
Meski sosoknya nggak pernah mereka temui langsung, manfaat dari wakaf yang beliau tinggalkan masih terus mengalir hingga sekarang.
Bayangin aja, pada tahun 2025 ada 4.378 jemaah haji reguler asal Aceh yang masing-masing dapat wakaf sebesar SAR 2.000 (sekitar Rp8,6 juta) dari peninggalan Habib Bugak. Luar biasa, kan?
Siapa Sih Habib Bugak Al Asyi?
Kalau ditelusuri dari arsip Kementerian Agama (Kemenag), wakaf ini berawal dari niat tulus Habib Bugak Al Asyi sekitar tahun 1800-an.
Beliau yang lahir di Arab Saudi sempat bermukim di Aceh, lalu punya ide besar, membeli tanah di dekat Masjidil Haram, Makkah, untuk diwakafkan khusus bagi jemaah Aceh.
Dananya? Campuran dari uang pribadi beliau plus sumbangan masyarakat Aceh kala itu. Ingat, zaman dulu haji pakai kapal laut yang perjalanannya bisa berbulan-bulan, bahkan ada yang menetap di Arab Saudi.
Jadi, keberadaan tanah wakaf ini jadi penyelamat besar bagi jamaah Aceh yang butuh tempat tinggal.
Dari Tanah Wakaf Jadi Hotel Bintang 5 di Mekkah
Awalnya tanah wakaf Habib Bugak berada tepat di samping Masjidil Haram. Tapi setelah ada renovasi dan perluasan masjid, lahan itu terkena proyek. Ganti ruginya lalu dipakai untuk beli dua bidang tanah baru sekitar 500 meter dari Masjidil Haram.
Di atas tanah itu kemudian dibangun hotel dengan sistem bagi hasil bersama pengusaha. Nah, dari hasil hotel inilah setiap musim haji, jemaah Aceh selalu mendapat “bonus” berupa dana wakaf.
Kenapa Cuma untuk Jamaah Haji Aceh?
Dalam ikrar wakafnya, Habib Bugak menegaskan bahwa hasil wakaf ini khusus untuk jemaah haji asal Aceh. Baik yang tinggal sementara (mukimin) maupun yang sudah jadi warga negara di Saudi.
Beliau bahkan sempat menolak jadi penanggung jawab tanah wakaf karena takut nanti dianggap sebagai harta keluarga.
Tapi akhirnya, dengan syarat ketat, nama beliau tetap tercatat di mahkamah agar wakaf ini benar-benar amanah untuk orang Aceh.
📝 Intisari
Warisan wakaf Habib Bugak Al Asyi adalah bukti nyata betapa kuatnya ikatan Aceh dengan Tanah Suci.
Lebih dari dua abad berlalu, manfaatnya masih hidup sampai hari ini. Bukan cuma cerita sejarah, tapi juga jadi berkah nyata bagi ribuan jamaah Aceh di setiap musim haji.

Posting Komentar