Sekilas Tentang Masjid Lebuh Acheh Penang Malaysia

Daftar Isi

Masjid Aceh di Penang, yang dikenal resmi sebagai Masjid Melayu (Jamek) Lebuh Acheh didirikan pada tahun 1808 oleh Tengku Syed Hussain Al‑Aidid, seorang saudagar dan keturunan bangsawan Aceh yang menetap di Penang pada akhir abad ke-18 .

Lokasi masjid ini berada di Lebuh Acheh (Acheen Street), kawasan George Town, Ibukota Pulau Penang Malaysia. Dahulu kawasan ini menjadi pusat permukiman muslim Aceh dan Arab. George Town merupakan kota tua yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Bangunan ini menjadi salah satu masjid tertua di Penang dan ikut membentuk identitas komunitas Aceh lokal selama lebih dari dua abad.

Arsitektur & Fitur Utama

Desain unik memadukan gaya arsitektur Melayu, Aceh, dan Moorish: menara oktagonal menyerupai pagoda, atap limas menggantikan kubah, dan warna krem lembut dengan aksen biru tipis.

Masjid ini tidak memiliki kubah, melainkan atap pyramid ala masjid tua Aceh seperti Masjid Tua Indrapuri; lengkap dengan bak wudhu tradisional (kulah), mirip masjid di Aceh.

Di dalam kompleks masjid terdapat makam pendiri, Tengku Syed Hussain, dan anggota keluarganya dalam area sederhana tapi terawat.

Fungsi Sosial & Sejarah

Pada abad ke-19 hingga pertengahan ke-20, kawasan ini disebut sebagai "Second Jeddah", karena menjadi pusat berkumpul dan persiapan jamaah haji yang akan berangkat ke Mekkah dengan kapal laut.

Kompleks ini mencakup pemukiman muslim Aceh, toko-toko, dan madrasah Al-Qur’an, menciptakan institusi pendidikan dan perdagangan yang penting pada masa itu.

Setelah perpindahan moda transportasi ke udara, fungsi tersebut berubah; komunitas muslim lokal sekarang lebih kecil dan ibadah Jumat dilakukan bergiliran dengan Masjid Kapitan Keling yang tak jauh darinya.

Jika Anda berencana berkunjung ke Penang, masjid ini sangat layak dikunjungi untuk mengenang warisan Aceh di luar negeri. Jika Anda juga tertarik masjid lainnya di Penang seperti Masjid Kapitan Keling atau Floating Mosque. []

Saksikan video berikut:

Posting Komentar