Hebat! Gubernur Aceh & BMA Borong 3 Penghargaan di BAZNAS Award 2025
Jakarta - Gubernur Aceh dan Baitul Mal Aceh (BMA) bikin bangga Aceh di ajang BAZNAS Award 2025, Kamis (28/8/2025) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta.
Keduanya berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi yang jadi bukti nyata dukungan terhadap gerakan zakat nasional.
Gubernur Aceh: Kepala Daerah Pendukung Zakat
Gubernur Aceh mendapat penghargaan Kategori Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia, sebagai pengakuan atas perannya mendorong masyarakat Aceh aktif berzakat, infak, dan sedekah.
“Ini bukti bahwa pemerintah Aceh serius menjadikan zakat sebagai bagian penting pembangunan daerah,” kata Haikal sesaat setelah menerima penghargaan ini mewakili Gubernur Aceh.
BMA Borong Dua Penghargaan Sekaligus
Pada ajang BAZNAS Award 2025 di Jakarta, Kamis (28/8/2025), Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menyerahkan dua penghargaan langsung kepada Ketua BMA, Mohammad Haikal.
1. Kategori Khusus Pengumpulan
Atas keberhasilan dalam mengelola dana zakat secara profesional, Baitul Mal Aceh (BMA) dianugerahi Kategori Khusus Pengumpulan pada Subkategori Special Award Pengumpulan BAZNAS.
Penghargaan ini menegaskan keberhasilan BMA dalam mengelola dan meningkatkan dana zakat secara profesional, sekaligus menunjukkan komitmen lembaga dalam memaksimalkan kontribusi zakat untuk masyarakat Aceh.
2. Program Penanganan Stunting Terbaik
BMA juga dinobatkan sebagai pemenang Kategori Program Penanganan Stunting Terbaik, Subkategori BAZNAS Provinsi Penanganan Stunting Terbaik.
Program berbasis zakat yang dijalankan BMA terbukti menurunkan angka stunting di Aceh melalui pendekatan terukur dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Mohammad Haikal: Penghargaan untuk Semua
Ketua BMA, Mohammad Haikal, mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang diterima sekaligus mengapresiasi langkah Gubernur Aceh dalam menjadikan zakat sebagai instrumen penting untuk meningkatkan Pendapatan Asli Aceh.
“Penghargaan ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus mengembangkan program zakat, infak, dan wakaf secara maksimal di Aceh,” kata Haikal.
Ia menambahkan bahwa pencapaian ini juga milik seluruh amil, muzakki, dan masyarakat Aceh. “Kerja sama ini diharapkan semakin memperkuat peran zakat, infak, dan wakaf dalam mengentaskan kemiskinan serta mendorong keadilan sosial,” tutupnya.

Posting Komentar