Boh Janeng: Makanan Tradisional dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan
Boh Janeng begitu orang Aceh kerap menyebut buah unik ini. Termasuk dalam keluarga umbi-umbian, tanaman ini memiliki nama latin Dioscorea hispida Dennst.
Di kalangan masyarakat umum, ia lebih populer dengan sebutan ubi iwi atau ubi beracun. Wujudnya mirip ubi jalar, berkulit krem agak kecokelatan, dengan daging padat berwarna putih bersih.
Boh Janeng atau yang sering dikenal di Indonesia dengan nama gadung adalah sejenis umbi liar yang mengandung racun alami (dioskorin) jika dikonsumsi mentah.
Meskipun bersifat beracun, umbi ini tetap bisa menjadi santapan sehat jika diolah dengan benar lewat tahap perendaman, pencucian, dan pemasakan berulang, yang membuatnya aman sekaligus bermanfaat bagi tubuh.
Berikut beberapa manfaat Dioscorea hispida (boh janeng) yang telah diketahui dari penelitian dan penggunaan tradisional:
1. Membantu Mengatasi Nyeri dan Peradangan
Mengandung senyawa saponin dan diosgenin yang bersifat antiinflamasi.
Dalam pengobatan tradisional, ekstraknya digunakan untuk meredakan nyeri sendi, pegal, dan pembengkakan.
2. Berkhasiat sebagai Antioksidan
Senyawa fenoliknya dapat membantu melawan radikal bebas, sehingga berpotensi mencegah kerusakan sel dan memperlambat penuaan dini.
3. Menurunkan Tekanan Darah
Boh janeng diduga berperan sebagai vasodilator yang membantu menurunkan tekanan darah, tetapi klaim ini masih membutuhkan kajian ilmiah lebih mendalam.
4. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Setelah melalui proses pengolahan, boh janeng kaya akan serat yang mendukung kerja usus, mengurangi risiko sembelit, dan memelihara kesehatan bakteri baik di usus.
5. Membantu Mengontrol Gula Darah
Sejumlah penelitian awal mengindikasikan bahwa diosgenin berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin serta membantu mengatur kadar gula darah.
6. Bersifat Antimikroba
Ekstrak umbinya dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu, sehingga bermanfaat untuk mencegah infeksi ringan.
7. Potensi sebagai Bahan Obat Herbal
Dalam industri farmasi, boh janeng dimanfaatkan sebagai sumber diosgenin yang kemudian diproses menjadi obat steroid, termasuk kortison dan hormon sintetis.
Cara Pengolahan Boh Janeng secara Tradisional agar Aman Dikonsumsi
Boh Janeng, atau yang juga dikenal sebagai ubi iwi dan ubi beracun, merupakan umbi-umbian khas yang banyak ditemukan di Aceh.
Meski memiliki nilai gizi yang cukup baik, umbi ini mengandung senyawa beracun seperti dioskorin dan saponin. Maka dari itu, pengolahan khusus menjadi syarat penting agar bahan ini tidak berbahaya saat dimakan.
Berikut langkah-langkah tradisional yang biasa dilakukan masyarakat:
1. Kupas dan Potong
Mulailah dengan mengupas kulit umbi hingga benar-benar bersih. Potong-potong menjadi irisan tipis atau ukuran sedang. Potongan kecil membantu racun lebih cepat larut saat proses perendaman.
2. Cuci Bersih
Bilas potongan umbi di bawah air mengalir untuk mengurangi sisa getah yang menempel.
3. Rendam dalam Air Mengalir
Masukkan umbi ke dalam air sungai, sumur, atau wadah besar berisi air yang sering diganti. Proses perendaman berlangsung 2–3 hari, bahkan hingga seminggu, tergantung ukuran potongan. Langkah ini bertujuan menghilangkan racun alami yang terkandung di dalamnya.
4. Rebus atau Kukus
Setelah selesai direndam, rebus umbi dalam air mendidih selama 30–60 menit. Pastikan air rebusan dibuang, karena mengandung sisa racun.
5. Olah Sesuai Selera
Umbi yang sudah bebas racun dapat diolah menjadi berbagai hidangan, seperti digoreng, dibuat keripik, atau dijadikan campuran sayur dan kolak.
6. Tips Tambahan
- Gunakan sarung tangan saat mengupas jika kulit Anda sensitif terhadap getah.
- Pastikan janeng benar-benar bebas racun sebelum dimakan. Ciri utamanya adalah tidak berbau menyengat dan tidak getir saat dicicipi sedikit.
Posting Komentar